Kerinduan
seringkali menyapa
dan bertanya
di panggal hati
Dimana keutuhan
cintamu pada rabb
kasih sejati pada rasul
sudahkah terpahat di kalbu
Keimanan
terpaku kerinduan
terlalu sukar dinilai
bagai tiada mengerti
akan segala isi hati
kini telah tenat kurasai.
Oleh; Nurimanja,
Bagan Serai, Perak.
26hb, Februari, 1977.
seringkali menyapa
dan bertanya
di panggal hati
Dimana keutuhan
cintamu pada rabb
kasih sejati pada rasul
sudahkah terpahat di kalbu
Keimanan
terpaku kerinduan
terlalu sukar dinilai
bagai tiada mengerti
akan segala isi hati
kini telah tenat kurasai.
Oleh; Nurimanja,
Bagan Serai, Perak.
26hb, Februari, 1977.
27 ulasan:
CERPEN LAGENDA KE 13. SIRI AKHIR ; BERTAJUK : PERGINYA TIADA UMPAT CELA LAGI OLEH ; Nurimanja, Serawak. 1982
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________
"Tidak ada siapa pun dapat menduga Nek Abang Junaidi akan meninggal dunia di sana, niatnya baik perginya bersama selesai ibadat
haji. Tidak sempat dia mengayakan pakaian haji di kampung Emas Tempawan tempat kelahirannya, malah tidak sempat orang-orang
kampung ingin memanggilnya haji bahil,sesungguhnya Allah itu amat pengasih dan penyayang dan amat maha mengetahui." Bisik hati kecil
Sapani sendirian.
Sapani terasa sayu dan sebak hatinya, pelahan=lahan dia mengeluarkan sapu tangan dari dalam saku seluarnya, kemudian menekap kemuka, pelahan-lahan dia mengesat kedua kelopak air matanya yang melenangi air mata itu. Sesekali mengalih pandangan untuk
menyembunyikan lamunannya yang telah jauh itu,agar tidak dapat diketahui orang lain yang berada dalam bot itu.
Sapani segera ke ruang belakan botnya, dicapainya gayung dan menceduk air dari dalam tong dram untuk membasuh mukanya. Entah
kenapa tiba-tiba hatinya terasa begitu sayu, bila mengenangkan Nek Abang Junaidi. Baru hari ini dia dapat merasakan dan menilai akan budi bicara Nek Abang Junaidi yang penuh rahsia.
Tiba-tiba bahu Sapani ditepuk orang dari belkang, "Hai Jeragan ! Apa lagi yang ditunggu? sudah pukul satu, bila lagi bot nak bertolak?"
Sergah salah seorang penumpang yang pernah dikenali. Sapani tersedar dari lamunan yang sungguh menyanyat hati, "Ya.. kita, ..kita beleh..bertolak sekarang.."kata Sapani terhenti di situ.
"Apa yang kau ingat ini Sapani?" Celah seorang lagi, bila melihat teragak agak menjawab soalan kawannya dan matanya pula nampak
berair dan wajahnya pula muram sahaja.
"Saya.. saya terkenangkan Nek Abang Junaidi tadi." jawab Sapani berterus terang.
"Ohh, Begitu, sudah ajal dan suratannya begitu Sapani, dia nak meninggal di tanah suci, lepas kerja haji pula tu, memang bersihlah seperti bayi baru lahir, tiada dosanya dengan Allah, amin," kata kawan yang mengegurnya tadi
"Ya , kita yang hidup ini belum tentu lagi cara kematiannya, minta-minta biarlah baik," Sampuk Haji Situm pula yang duduk di bangku belakang bot penambang itu.
Kemudian, mecelah pula seorang kawan sekampungnya, "kau ingatkan Nek Abang Junaidi ke, atau kau ingatkan kedua anak daranya?"
orang lain pun turut ketawa dan mengulum senyum. Sapani menjadi seba salah, lalu dipaksa juga dirinya untuk senyum, Beberapa orang yang mengenali Sapani dan keluarga nek Abang Junaidi dari kampung yang sama turut ketawa terbahak-bahak.
"Saya mengenangkannya bukan apa, kalau dulu orang kampung sering mengejeknya haji bahil, tahi hidung masin, tangkai jering,dan
berbagai lagi, sekarang Nek Abang Junaidi, sudah pergi dan tak akan kembali lagi, dan tidak ada siapa yang boleh mengumpat celanya
lagi," Kata sapani dengan panjang lebar, seperti ingin membela aruah Nek Abang Junaidi yang perginya tanpa umpat cela lagi...
S E L E S A I .
ISAH PARA AMBIA CR. SIRI 19 DISUSUN SECARA BEBAS.; OLEH NURIMANJA : BERTAJUK: AMALAN SOLAT MUAS DAN NABI
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Satu hari Nabi Muhamad saw melihat sifat Muas yang boleh menghalang pahala ibadat solat lima waktu sehari semalam , lalu nabi pun berkata kepada Muas ikutlah sifat -sifat ini seperti mana yang aku lakukan.
- Jangan kamu mengumpat dan menghina orang lain
- Jangan memuji diri atau minta dirimu dipuji orang lain
- Jangan riak tinggi diri terhadap orang lain
- Jangan menunjuk ibadat kepada orang lain
- Jangan bermegah dengan kelebihan kepada orang lain
- Jangan sombong diri dengan orang lain
- Jangan suka bermuka muka dengan orang lain
- Jangan ada perasaan hasad dengki dengan orang lain
- Jangan cari kedudukan agar dihormati orang lain
- Jangan buat kerja tidak ikhlas terhadap orang lain.
Pengajaran;
Inilah salah satu daripadanya yang sering kita tewas beribadat bila sifat di atas ini masih bersarang dalam hati kita.
membuatkan doa-doa kita tersangkut di pintu langit terhalang daripada sampai kepada yang kita pohonkan.
menjadikan hajat kita tidak makbul oleh Allah selain ciri lain seperti permakanan.
apesal ape dlm cerita en nuri ni kena kat aku jer??? hehe
cerita para ambia ni mmg berpengajaran jd jgn sombong....
huh! cerita ambia mmg best... ape2 pun aku nak berubah lps ni...
wah! bagus2 nabi tegur muas ni dia riak sagt....
apapun lps ni aku mahu jd macam nabi ini.. isayalaallah... aku sudah baik ari rbu aku sudah mahu kawin... terima kasih kat geletek eh! mne kau geletek klu x? ade isu semasa? apa2 pun aku sudah baiks sbb ikuti petua kau geletek...
best cerita en nuri ni mmg berpengajaran kpd semua org...
aku xnk komen ape2 kt para ambia sbb smua yag ditulis kena kat aku jer?
patut la tajuk dia tiada umpat cela sebab dia dh mati rupanya ingatkan en nuri silap taip rupanya yg dulu flashback? hehe
tu la dh meninggal bru org menyesal! x guna dh dh meninggal pun nek tu...
wah! mmg masuk surga dia meninggal di mekah yg org kmpung ni xthu la mcm mne tau nk kutuk org jer...
saya pun harap2 meninggal di tanah suci jgk kerana pd thn depan sy akan mengerjakan haji sebab saya selalu sakit TB.. buat pengetahuan cucu saya yang menaip ni...
x smpat nak balik ke malaysia dh meninggal dia... sedih btol....
sebak di hati apabila selesai membaca cerita ni... kesian nek junaidi...
byk pahala nek junaidi ni sbb ramai org kutuk dia tp dia meninggal di mekah yg kutuk dia? tah la macam mana meninggal nnt...
sedih la kesian tgk nek junaidi ni... ape2 pun smoga dia tenang disana....
sajak mcm jiwa2 jer en nuri... hehe
wah! sajak lama ni... ape2 pun mmg menarik...
sajak psl ape? mcm ketuhanan jer....
sajak en kali ni mmg best! tp macam sajak2 remaja jer.... ada jiwa2 sikit la... hehehe
sajak ni best la ada unsur2 ketuhanan....
sajak lama plak? sajak thn ni xde ker?
sajak best!
sajak en mmg puitis! menarik btol...
RONTA
Lelah mentari merapat garis senja
Membangun merah pada sudut hari
ombak dan camar meningkahi
laju sampan nelayan
Untuk merengkuh mimpi luas samudera
Kau...
Yang sejak dulu tak keluh pada diam
Kini mulai meronta nasib
Memaksa sampanmu terombang-ambing
Meski langit masih terjebak
Kau teriak, kau melawan
lajukan sampan kepulau tak berarah
Hingga karang hempaskan amarah
Kau terlempar melompati takdir...
Ustaz Rahman
di surau sekolah
10 pagi
ULASAN
Sajak yang terbaik saya temui, oleh Ustaz Rahman bertajuk RONTA
Pengucapannya agak cukup menarik, kehidupan ini digunakan simbul pada alam. Begitulah kehidupan bagai satu pelayaran menuju ke satu pulau.Ditengah lautan yang bergelora ini berbagai andaian boleh berlaku dan berbagai rasa ketidak kepuasan pasti dialami ketika kita berada di dalam gelombang kehidup ini.
Catat Ulasan