DULU- KINI- AKAN DATANG.?

 

-buat warga mas-

Dimana kita dulu?
Aman damai dalam rahim ibu,
Cuma bersiap siaga menunggu hari
Menerjah keluar di dunia penuh pancaroba

Dimana kita kini?
Terlalu mudah untuk dijawap,
Berdiri di depan cermin lihat wajah
Tegangkah kulit hitamkah rambut dikepala.

Dimana kita akan datang?
Lihatlah tanah perkuburan kita,
Bagaimana mayat masuk ke dalam kubur
Dibacanya talkin buat peringatan yang terakhir.

 

Oleh Nurimanja,
Khemah Ibadat SKSS,
Kuala Kurau, Perak. Hujung 1986.

MUNAJAT SEORANG HAMBA

Di hujung malam,
lalu berdiri  bertakbir
berrukuk  bersujud bermunajat kehaderatmu,
seorang hamba, memanjat doa
setulus hatinya minta dihendarkan
pedih sakratulmaut  segala seksa kubur
dan azap api neraka.

Tersimpuh sepi,
diri atas sejadah  tangan menadah
berguguran air mata pasrah mengadap Allah
mengampunkan segala dosa lalu
agar Allah benarkan menempatkan dirinya
tergolong daripada gerombolan insan
beramalan solleh yang dibenarkan
tenang di surgaMu.


Oleh; Nurimanja,
waktu mula menulis sajak, 1973.
catatan rengkas dibulan ramadan.

 

SOLAT ITU SATU KETENANGAN

 

Solat itu membersihkan hati
cuma lima kali dalam sehari semalam
menyerah diri kepada Allah semoga hati menjadi tenang
dapat memantap kekuatan iman,

Solat itu mengarahkan kita
menjauhkan diri dari  mungkar banyak mengerjakan yang makrup
kerana hati yang dsalut ketenangan
akan diredhai masuk ke syurga Allah.

Oleh ; Nurimanja,
catatan kuliah pagi hari,
dari penceramah bebas 2010

SELUBUNG LUKA (8)

  sayembara puisi Mac tempat ke lapan


Semoga luka-luka ini cepat pudar
rasa perih cepat reda agar wajah ini
terasa bersih menatapMu
pada warna senja di ujung langit
kutitip selembar luas mendung
pernah kulukis dengan tinta hitam
Suram bagai melekat dipepohon
patah dahan daun dari ranting
seperti pekatnya cairan malam
menitis pada kain membentuk gambar
rumit bercorak senja ungu
bagaimana bisa menempa warna-warni
sedang tinta itu terlalu pekat 

Oleh: Ayu Manja
sajak keinsafan/28 Mac 2012 3:46 PTG