Khamis, 12 Januari 2012

SINAR TERAKHIR






pemenang sayembara puisi Cr.ke  2

Warna hujan pada kali ini
memang lebih terang semenjak ribuan kupu terbang ke galaksi itu
kerana ingin berhijrah ke angkasa.
mereka hanya bisa menjejak bintang dan menyusuri gersangnya siang
tapi langit ketika itu kelihatan
pucat hadir tanpa suara. karena malam selalu sama.
tidak menhangatkan atau meringankan
pulang ke masa depan bukanlah mudah tapi matahari masih setia bersinar
meski kau meringkuk di angkasa
tetapi tetap  berjaga-jaga sehingga sampai sinar terakhirnya
 


Oleh: Prof Naquib 
sajak simbolik alam kepada keadaan semasa di Malaysia
/30 Disember 2011 1:30 PTG



30 ulasan:

Tinta Azimad berkata...

SAYEMBARA PUISI CITRARASANURI PERINGKAT AKHIR AHLI DAN P.BLOG 2011

Membaca sajak Profesor Naquib nampaknya bersimbolik pada alam pula buat peringkat akhir ini bertajuk: SINAR TERAKHIR.Tema simbolik pada ungapan alam semula jadi tetapi ada berbau politik. Pengucapannya agak kabur menarik dan bersahaja, namun ada maksudnya yang tersendiri .Mesejnya menyentuh tentang isu semasa politik tanah air yang dirasakannya kurang menyenangkan. Seolah2 cuwaca hujan yang cerah akan menentukan sinar terakhir buat menentukan nasib kupu-kupu yang mudah terpedaya pada sinar galaksi. Kerana cahaya bulan dan bintang juga terus kabur tidak sehebat sinar mentari yang selama ini setia berbakti bagi menentukan sinar terakhirnya untuk mewarnai cahaya kehidupan kupu-kupu di bumi ini .? Hanya andain sahaja. Syabas! Layak untuk tempat ke dua dalam sayembara puisi citrasanuri ke peringakat akhir kali ini. (SM)

Ulasan: Qalam Mutiara.

Tinta Azimad berkata...

SIRI 13.

CERPEN BERTAJUK: PENGHIJRAH YANG PULANG OLEH: NURIMANJA.
_____________________________________________________________________


HADI terkejut dari lamunannya. Apa bila sebuah teksi menyelinap masuk, lalu berhendi di hadapan rumah sewanya. Madian turun tergesa-geasa, berlari merempuh masuk dengan menolak pintu yang diperbuat dari papan kadbot . Dawai yang mencakuk kuncin tanpa ensile itu putus, pint uterus terbuka.

“Kenapa madian ini?” Pekek Hadi di dalam hati. Bila melihat sahabatnya, masuk dengan tergesa-gesa. Mahu rasanya ingin marah bila melihat kelakuan Madian itu, tertapi belum pun sempat Hadi bersuara, Madian sudah pun berdiri di hadapannya.

“Hadi! Cepat siap…” Kata Madian kepada hadi seperti memerintah dan mengarahkan sesuatu. Hadi jadi terpinga-pinga melihat kelakuan sahabatnya itu. Belum pun sempat
Hadi bertanyakan sesuatu. Madian kumidian tergopoh gapah segera menghimpunkan semua barang keperluan bersama pakainnya dan juga kepunyaan Hadi di sumbatkanya ke dalam beg pakaian mereka masing-masing.


Hati bertambah hairan melihat kelakuan Madian yang agak luar biasa hari ini. Mata Hadi terkebil-kebil melihat telatah Madian. Hadi masih juga di tempat pangkin pembaringannya. Dia melihat kelakuan ganjil madian, ingin bertanya, takut dimarahinya pula. Ini mungkin ada sesuatu yang kurang menyenangkan hatinya itu.


“Kau dah sihat?” Tanya Madian selamba.

“Kurang sikit, tapi muka dan dada aku masih panas,” Jawab Hadi.

“Ubat kau dah makan?”

“Sudah..pagi tadi.”

“Sekarang siap ikut aku.”

“ Nak kemana pula?” Tanya Hadi agak tinggi sadikit suaranya.

“Cepat-cepatlah siap! Teksi dah lama menunggu tu!”

“Eh! Aku tanya ni, hendak kemana?” Pekek Hadi agak hairan

“”Kau tentu dah sihat?” Madian seperti tidak menghiraukan pertanyaannya. Hati Hadi bertambah marah.

BERSAMBUNG. ESOK. Siri 14 (BM)

Tanpa Nama berkata...

erherhreh

Tanpa Nama berkata...

erherherher

Tanpa Nama berkata...

rherherherher

Zainal Arifin berkata...

aik! semalam hadi bukan dh kwin ke smlm?

Kembara Budiman berkata...

hadi smlm aku baca dia ada bini mana bini dia

Wasiril Aswad berkata...

aik! dorg nk ke mana plak tu?

Dayang berkata...

aik! semua bgegas ke mana

Nahul Hidzar berkata...

eh! dia nak balik ke mana

Jalil Janggut berkata...

anjang aki smlm sajak politik menarik jgk

Raja Muda berkata...

aik! semalam dia bukan dh kwin ke

Pak Haji berkata...

semalam cerita dia dh kwin hari ni bujang balik????

Pak Kassim berkata...

mcm mana akhir sekali? mati ke mak dia

Saizul Maizav berkata...

sajak khas buat abul ni... hehhee

ezad emir berkata...

sedih ke atau misteri cerpen ni

Ustaz Rahman berkata...

byk berangan hadi ni

Tanpa Nama berkata...

tyjtykykty

Tanpa Nama berkata...

fgngfjtydhg

Tanpa Nama berkata...

hthrtjrtj

Tanpa Nama berkata...

fgjgfjgfjgf

Lagenda Pulau berkata...

mcm mana mak dia

Doktor Hasmawi berkata...

GALAUNYA RASA

wajah yang terlusuh memutar rasa
tetap menjalani anehnya kehidupan
tapi hati ini tulus setia
tunduk bertasbih kerana
tak sudi sedikit pun terpercik
dosa kelam yang tergantung mendung
walau tak ada galaunya rasa
berpeluh dalam langkah
menangis dalam doa

Doktor Hasmawi
sajak kekesalan

Muhamad Badawee berkata...

LELAH BERJALAN

tak lelahkah ia berjalan
meniti pilu tanpa ada tanya
tak terbenamkah hatinya
tertutup kilau hasrat yang fana
tak ragukah ia meminta
tulusnya cinta menimang luka
kata sejahtera indahnya
sebuah kata sahaja
tak ingin larut dalam malam indah

Muhamad Badawee
sajak sumbangan dari ayah

Kevin Khairudin berkata...

LUMPUR

walau aku terejam dalam
keringnya hina tertusuk
tertikam pedang ego manusia
tersisih dalam terang cahaya
aku menari dalam sekam
tapi tersangkut duri ketika berlari
terpalit lumpur tetapku selami

Kevin Khairudin
sajak sinis

Putera Damien berkata...

MENGUASAI HATI

perangkap menatap kehidupan hancur
Lalu membongkok dan membangun kembali dengan peralatan
Jika semua berhasil
telah kau raih selama ini
harus kau pertaruhkan
ketika gagal memulainya dari awal
Dengan tanpa mengeluh sepatah
Jika mampu menguasai hati
dukungkan tindakan itu
setelah semuanya musnah

Putera Damien
sajak simbolik

Sufian Al Zahri berkata...

MINIT YANG HILANG

tetap bertahan meskipun
tidak memiliki apapun
Kecuali semangat membara memaksa
aku tetap bertahan sedang banyak
orang tetap dapat berjalan
tak lupa diri tak mampu menyakiti
bekerja tidak dengan sepenuh hati
takkan dapat menggantikan
minit yang terhilang

Sufian Al Zahri
sajak semangat

Nakhoda Belantara berkata...

TERBURAI

Maaf jika untai kataku terburai Aku ingin jujur tentangnya
Seorang yang datang saat kau ada
Saat ku bermuka dua berbagi cinta
Aku tersadar ini bukan salahku
Kuhanya melanjut hidup tergaris Hidup mengantarku padamu
tanpa minta dahan untuk balasan
berbagi tentang segala
kulalui hari ini beri aku bicara
tenangkan badai beri perlindungan
hanya dengan sejumput senyuman
Semua ada saat kau
perlahan membenam hadirku

Nakhoda Belantara
sajak jiwa2

Ezad EMir berkata...

MUARA

Apa maksud itu terjaga dari mimpi
sekarang dan nanti bila esok
Tidak aku tahu sedikit
Sedikit tak cukup bagiku
Seperti embun dini hari
Takkan sanggup membasahi bara api
Takkan bisa melibas dahaga
bukan seperti air bah
yang datang tiba-tiba
Tak juga menuju muara
Ketika aku terdiam di puncak

Ezad EMir
sajak simbolik

Orang Lama berkata...

Terhantam sunyi tapi
riuhnya gelombang pasang
Aku seharusnya menggapai
berlari menjemput tak berhenti
Setidaknya untuk saat ini
mengapa harus disesali merayap
mencari jalan sendiri
tak peduli seperih hati nurani Menuju lautan harapan luas disini
Bertebaran di sekeliling
Tapi benarkah harus diikuti
Titian senja dinihari

Orang Lama
sajak simbolik