Isnin, 9 Januari 2012

31 MENCURI SEHELAI RAMBUTMU




Sayembara puisi Cr.


Aku mencuri sehelai rambut
Menanamnya di tubuhku sampai tumbuh subur
Mungkin kata juga seperti rambut.
Hitam di kamu bisa jadi perang.
Kakiku kau jadikan kaki kursimu.
Jangan duduk terlalu lama, nanti kakiku patah rebah
Gemerlap membuatku berkhayal,
kelak kita bisa bersama-sama 


Oleh: Ustaz Saad
sajak dari anak bujang saya sbb skrg sy xda idea nak buat sajak sibuk dgn jaga exa
/19 November 2011 1:33 PTG






30 ulasan:

Tinta Azimad berkata...

SAYEMBARA PUISI CINTRASA PUSINGAN KE 4 PEMENANG BULANAN 2011

Sdra Ustaz Saad sebuk dengan exam kini diketengahkan sajak anak bujangannya kali ini yang bertajuk: MENCURI SEHELAI RAMBUTMU. Pengucapannya agak kabur dan mengelirukan. Tajuk semacam simbolik, tema tidak dinyatakan? Apa pun sekadar andaian saja, mungkin ada sesuatu yang diharapkan , tetapi masih perlu ada pengobanannya. Bolehkah brsama jika tanggungannya terlalu berat? Atau tinggal khayalan saja. Mesejnya tiak kesampaianan.Harap maaf cuma di ini terpaksa berhenti (TK)

Tinta Azimad berkata...

SIRI 10.

CERPEN BERTAJUK: PENGHIJRAH YANG PULANG OLEH: NURIMANJA.
_____________________________________________________________________


“Jika aku di kampong….semuanya akan diuruskan oleh mak..” Bisik hati kecil hadi lagi. Hadi masih ingat. Bagaimana hari-hari yang lalu , bila dia sakit ibunyalah yang melayaninya , cukup mesra dan memuaskan. Waktu itu ibu hadi masih kuat dan bertenaga.

“Hadi! Kau denman , hari ini, jangan pergi turun ke sawah , biar mak yang buat.”

“Mak! Hadi nak makan agar-agar?”

“Nanti mak buat,”

“Mak! Hadi nak makan bubur nasi?”

“Nanti mak buat,”

“Mak! kepala Hadi pening dan panas,”

“Nanti mak jelum dengan air asam jawa, nanti mak ambil putik pisang kelat, mak parut isinya, mak tempek dekat kepala hadi, mak balut dengan kain buruk.”

Mak akan buat semuanya itu. Mak akan menjaga hadi sampai Hadi sembuh. Mak langsung tidak menunjukan rasa jemu dan susah menjaga Hadi sewaktu sakit dan deman. Malah wajah mak lebih manis daripada jururawat yang menjaga Hadi di rumah sakit umun dulu.

“Ohhh Ibu!” Hadi megeloh seorang diri. Hatinya baru teringat ibu tua yang entah sihat, entahkan tidak yang ditinggalkannya selama ini. Hadi baru dapat menilai kasih saying hati seorang ibu tua kepada anaknya. Betapa dia selama ini tidak dapat menilai dan cuba menghargai jasa baik ibunya yang selama ini begitu mengambil berat kehidupannya selama ini.

“Hadi! Tenguklah , sejak kau tiada ini, batas perengang sawah kita telah dinaiki rumput rampai dan semak samun. Tebaslah rumput-rumput itu Hadi , bawa parang panjang aruah ayah kau itu, asah tajang-tajang supaya mudah melimbasnya, Tetapi perlu berhati-hati, nanti tertebas pula pokok cabai mak di atas batas itu,” Begitulah selalunya pesan ibu.

Kata-kata ibunya itu Hadi tidak akan membantah lagi. Hadi akan patuh kali ini. Hadi rasa cukup senang ibunya memerentahnya begitu. Ibunya beruara lembu, cukup rasa menyenangkan telinga mendengarnya.

BERSAMBUNG ESOK siri 11. (B)

Tinta Azimad berkata...

Ralat!
Dalam siri lalu perkataan "Ibuu!"
Sebenarnya "Makk!"

Harap Maaf dan Maklum!

Geletek Petang berkata...

Keputusan 109 tidak mengejutkan. cuma apa yang menghairankan .Kenapa engan melakukan sumpah laknat kalau benar tidak bersalah?

Kita ada hak buat kehakimana dalam hati dan diri sendiri. tentukan dalam PRU13 nanti. Jangan biarkan keadaan menjadi filem Hidustani...

Husni Kola berkata...

MEMBAKAR

aku ingin kau membaca tulisan ini
terutama kau telah tertelan tanah
menjadi debu dalam hati ini…
seperti cawan terisi darah,
tumpah mengenai hati beku ini
seperti lidah api yang berkorbar
membakar semua kenangan itu.

Husni Kola
sajak kecewa

Ismail Harakam berkata...

DIRI SENDIRI

waktu telah habis aku terus sakit
melihat terhenti dalam nafasku
habis sudah semuanya…
ku cuba lanjutkan hidup,
jalan terbenteng luas disana
aku memilih menjadi diri sendiri
melanjutkan hidupku takkan
pernah untuk menyerah

Ismail Harakam
sajak semangat

Denilson berkata...

ANWAR IBRAHIM TIDAK BERSALAH

bukan kata aku bukan juga kata kamu
tapi kata mahkamah tinggi
lambang perundangan negara
apa mahu dipertikai lagi
terimalah hakikat sudah tersurat
tiada lagi mereka berhimpun
maka amanlah suasana ibu kota
berakhirlah kempen bebaskan anwar

Denilson
Sajak isu semasa

Datuk hasbi berkata...

MESIN PHOTOSTAT

Tak ada musik sunyi
meski mesin menggema
sampai dibawa angin
dari depan merayap seperti bunyi
gitar sumbang di ambang hari
meracau di catatan harian
ketakutan pada waktu dan kepala sesak oleh cemburu banyak bangsa Tak ada musik atau mesin fotostat
melenguh seperti bicara sendiri
di padang rumput

Datuk hasbi
sajak sinis buat penyokong anuar

Zain Issac berkata...

BUNYI

Pernahkah dengar bunyi di telingamu
Kita semua punya keperluan, memerlukan mencari lagumu.
Sesaat sebelum hujan turun
kau telah berjanji
bahwa kau takkan meracau lagi
kecuali nyanyian yang kau tunggu itu datang mengecup mesra kepadamu.
lalu mengalir deras ke laut,
terus ke ceruk-ceruk tak bernada.

Zain Issac
sajak simbolik

Satria Juragan berkata...

TAK BERHUJUNG

Jika seperti ini betapa
Bola matanya tentu saja.
Dia yang tidak melihatmu
dalam seribu topeng.
Dia langsung menikam satu kerlingan
Apa artinya kalimat-kalimat indah kau bentangkan hanya tak berujung

Satria Juragan
sajak simbolik

Richard Sirosa berkata...

KERIPUT TULANG

keriput tulang ini menyiratkan,
begitu lama kau aku menapak
begitu juga dengan rekahan
tampak didindingnya.
mengisyaratkan akhir cerita ini?
aku masih sering tenggelam
sambil terus berusaha
mengulang kembali memori tapi
tak pernah ada tabir menyelimuti

Richard Sirosa
sajak sinis

Penghuni Maya berkata...

MENGINGINKAN

Nikmatmu semakin kujangkau
Bagai terjebak dalam dunia
tanpa napas akankah dekat
di antara kita dalam bening sepucuk ikrar suci kelopak harapan Memupus sebiduk penantian khayal
aku tak pernah menginginkan

Penghuni Maya
Sajak sedih

Qalam Mutiara berkata...

1.Husni Kola berkata...

MEMBAKAR (TBD)

aku ingin kau membaca tulisan ini
terutama kau telah tertelan tanah
menjadi debu dalam hati ini…
seperti cawan terisi darah,
tumpah mengenai hati beku ini
seperti lidah api yang berkorbar
membakar semua kenangan itu.

Oleh: Husni Kola
sajak kecewa/10 Januari 2012 2:32 PG

SAYEMBARA PUISI CITRASA NURI SARINGAN AHLI DAN PENJAGA BLOG 2012

BICARA RENGKAS

Buat Sdra. Husni Kola muncul kembali walaupun belum pernah melangkah ke gerbang final. Namun kali ini dengan sajak MEMBAKAR. tema kekecewaan , tapi sayang tidak dinyatakan sadikit penerangan. Pengucapannya kabur dan kurang menyakinkan. Menjadikan mesejnya juga gagal kami menangkap maksud isi ceritanya.. Maaf .cuma disini terpaksa berhenti! (TBD)

Qalam Mutiara berkata...

2. Ismail Harakam berkata...

DIRI SENDIRI (LSS)

waktu telah habis aku terus sakit
melihat terhenti dalam nafasku
habis sudah semuanya…
ku cuba lanjutkan hidup,
jalan terbenteng luas disana
aku memilih menjadi diri sendiri
melanjutkan hidupku takkan
pernah untuk menyerah

Oleh: Ismail Harakam
sajak semangat/10 Januari 2012 2:33 PG

SAYEMBARA PUISI CITRASA NURI SARINGAN AHLI DAN PENJAGA BLOG 2012

BICARA RENGKAS

Buat Sdra. Ismail Harakah muncul kembali walaupun belum pernah melangkah ke gerbang final. Namun kali ini dengan sajak DIRI SENDIRI. tema semangat. Pengucapannya bersahaja dan tersembunyi maksudnya mesejnya semacam mengambarkan peejuangan diri sendiri setelah tidak sebulu dengan keadaan yang dirasakan. Layak untuk sayembara seterusnya (LSS)

Qalam Mutiara berkata...

3. Denilson berkata...

ANWAR IBRAHIM TIDAK BERSALAH (TBD)-P

bukan kata aku bukan juga kata kamu
tapi kata mahkamah tinggi
lambang perundangan negara
apa mahu dipertikai lagi
terimalah hakikat sudah tersurat
tiada lagi mereka berhimpun
maka amanlah suasana ibu kota
berakhirlah kempen bebaskan anwar

Oleh: Denilson
Sajak isu semasa/10 Januari 2012 2:36 PG

SAYEMBARA PUISI CITRASA NURI SARINGAN AHLI DAN PENJAGA BLOG 2012

BICARA RENGKAS

Buat Sdra. Denilson muncul kembali walaupun belum pernah melangkah ke gerbang final. Namun kali ini dengan sajak ANWAR IBRAHIM TIDAK BERSALAH. tema isu semasa nampaknya. Pengucapannya bagaikan berita rencana. Mesej tentang kemenangan individu tertentu, namun di mahkamah agung Tuhan kulit dan kaki akan menjadi saksi menceritakannya. Maaf.cuma disini terpaksa berhenti! (TBD-P

Qalam Mutiara berkata...

2. Datuk hasbi berkata...

MESIN PHOTOSTAT (LSS)

Tak ada musik sunyi
meski mesin menggema
sampai dibawa angin
dari depan merayap seperti bunyi
gitar sumbang di ambang hari
meracau di catatan harian
ketakutan pada waktu
dan kepala sesak oleh cemburu banyak bangsa
Tak ada musik atau mesin fotostat
melenguh seperti bicara sendiri
di padang rumput

Oleh: Datuk hasbi
sajak sinis buat penyokong anuar/10 Januari 2012 2:40 PG

SAYEMBARA PUISI CITRASA NURI SARINGAN AHLI DAN PENJAGA BLOG 2012

BICARA RENGKAS

Buat Datuk Hasbi kini muncul kembali walaupun pernah melangkah ke gerbang final. Namun kali ini dengan sajak bertajuk: MESIM PHOTOSTAT. tema sinis nampaknya. Pengucapannya kabur dan bersimbolik Mesejnya memberi peringatan pada pihak tertentu. Kerana kemenangan di dunia bukan satu kemenangan total, kerana mahkamah AGUNG perlu dilalui diakhirat nanti. Layak untuk sayembara seterusnya (LSS)

Qalam Mutiara berkata...

5. Zain Issac berkata...

BUNYI (TBD)

Pernahkah dengar bunyi di telingamu
Kita semua punya keperluan,
memerlukan mencari lagumu.
Sesaat sebelum hujan turun
kau telah berjanji
bahwa kau takkan meracau lagi
kecuali nyanyian yang kau tunggu itu
datang mengecup mesra kepadamu.
lalu mengalir deras ke laut,
terus ke ceruk-ceruk tak bernada.

Oleh: Zain Issac
sajak simbolik/10 Januari 2012 2:42 PG


SAYEMBARA PUISI CITRASA NURI SARINGAN AHLI DAN PENJAGA BLOG 2012

BICARA RENGKAS

Buat Sdra. Zain Issac muncul kembali walaupun belum pernah melangkah ke gerbang final. Namun kali ini dengan sajak BUNYI . tema simbolik, tapi sayang tidak dinyatakan sadikit penerangan. Pengucapannya kabur danmengelirukan. Menjadikan mesejnya juga gagal kami menangkap maksud isi ceritanya.. Maaf .cuma disini terpaksa berhenti! (TBD

Qalam Mutiara berkata...

6. Satria Juragan berkata...

TAK BERHUJUNG (TBD)

Jika seperti ini betapa
Bola matanya tentu saja.
Dia yang tidak melihatmu
dalam seribu topeng.
Dia langsung menikam satu kerlingan
Apa artinya kalimat-kalimat indah
kau bentangkan hanya tak berujung

Oleh: Satria Juragan
sajak simbolik/10 Januari 2012 2:44 PG

SAYEMBARA PUISI CITRASA NURI SARINGAN AHLI DAN PENJAGA BLOG 2012

BICARA RENGKAS

Buat Sdra.Satria Juragan muncul kembali walaupun belum pernah melangkah ke gerbang final. Namun kali ini dengan sajak TAK BERHUJUNG . tema simbolik, tapi sayang tidak dinyatakan sadikit penerangan. Pengucapannya kabur dan mengelirukan . Menjadikan mesej yang hendak disampaikan gagal kami menangkap maksudnya.. Maaf .cuma disini terpaksa berhenti! (TBD)

Qalam Mutiara berkata...

7. Richard Sirosa berkata...

KERIPUT TULANG (LSS)

keriput tulang ini menyiratkan,
begitu lama aku menapak
begitu juga dengan rekahan
tampak didindingnya.
mengisyaratkan akhir cerita ini?
aku masih sering tenggelam
sambil terus berusaha
mengulang kembali memori tapi
tak pernah ada tabir menyelimuti

Oleh: Richard Sirosa
sajak sinis/10 Januari 2012 2:46 PG

SAYEMBARA PUISI CITRASA NURI SARINGAN AHLI DAN PENJAGA BLOG 2012

BICARA RENGKAS

Buat Sdra. Richard muncul kembali walaupun belum pernah melangkah ke gerbang final. Namun kali ini dengan sajak KERIPUT TULANG . tema sinis, tapi sayang tidak dinyatakan sadikit penerangan. Pengucapannya agak kabur . Mesejnya mungkin ada kemelut dalam kehidupan yang masih menjadi tanda tanya. Diberi peluang Layak untuk sayembara seterusnya (LSS)

Qalam Mutiara berkata...

8. Penghuni Maya berkata...

MENGINGINKAN (LSS)

Nikmatmu semakin kujangkau
Bagai terjebak dalam keindahan
tanpa napas akan dekatkah kita
di antara kita dalam bening senja
sepucuk ikrar suci kelopak harapan
Memupus sebiduk penantian lalu
Yang aku tak pernah menginginkan
Ataupun mengharapkannya?

Oleh: Penghuni Maya
Sajak sedih/10 Januari 2012 2:49 PG

SAYEMBARA PUISI CITRASA NURI SARINGAN AHLI DAN PENJAGA BLOG 2012

BICARA RENGKAS

Buat Sdra. Penghuni Maya muncul kembali walaupun belum pernah melangkah ke gerbang final. Namun kali ini dengan sajak MENGINGINKAN . tema sedih , tapi sayang tidak dinyatakan sadikit penerangan. Pengucapannya mengelirukan dan perlu diperbaiki . Mesejnya bagaikan mendapatkan sebuah harapan yang tidak pernah diimpikan. Diberi peluang Layak untuk sayembara seterusnya (LSS)

Abang berkata...

kesian dlu smua mak dia yg buat

Harimau Berantai berkata...

dulu mak dia buat skrg kesian smua dh xde

Tetamu Malam berkata...

eh! mak dia dh mati ke

Roslan Bidin berkata...

apa la nasib hadi ni

dam catur berkata...

dia balik umah x

Tanpa Nama berkata...

erherherherh

Tanpa Nama berkata...

erhtrhjtrj

Tanpa Nama berkata...

erheghtrjrthj

Tanpa Nama berkata...

45hy45h54yg4r5gh

Tanpa Nama berkata...

ererhdbdfbhfg