Ahad, 16 Oktober 2011

SINAR (SM)



 salah  seorang 16 pemenang bersama

Ketika ku buka mata di awal hari
kurasa percik embun pagi
sejukkan mata hatiku
ketika ku berjalan bawah pohon
tak ku dengar kicau merdu
bisikan kata indah
untuk isi ruangku dengan gemaku
tak rasa hangat sinar ditengah hari
tertutup awan kelabu
enggan menyinariku di ufuk bara



Oleh: Harimau Berantai
sajak keindahan alam/24 September 2011 1:16 AM   





30 ulasan:

Tinta Azimad berkata...

SAYEMBARA PUISI PUSINGAN KE2. CR. DINATARA SAHABAT DAN P/BLOG BULAN SEMTEMBER 2011

Sajak sdra Harimau Berantai bertajuk: MENANTI SINAR. Pengucapannya kini kreatif dan puitis, terasa ada sadikit peningkatan. Pembiaraannya kali menyentuh tentang mengharapkan sebuah sinar harapan. Munkin sekian lama menanti agaknya. Hati mengidamkan sesuatu, rasa kekeluargaan, bagai ada suara yang lain mengisi ruang dengan panggilan papa atau ayah, selain bunyi kicauan beberung di bawah pepohon. Maksud sajak ini mungkin ada berkaitan dengan kisah isterinya yang syarat mengandung. Cuma andaian saja. Layak untuk dicalunkan seterusbnya. (SM)

Tinta Azimad berkata...

CERITA DONGING RAKYAT SEDUNIA DARI NEGARA PAKISTAN SELASA MULAI 26HB APRIL 2011 DARI BLOG CITRARASA BERTAJUK: KEMBAR SEIRAS DITULIS DAN CERITAKAN OLEH: NURIMANJA

Siri Ke Tiga puluh enam

SETELAH beberapa hari dalam perjalanan itu Putra Wira Syakir pun sampai ke satu kawasan yang amat mengerunkan bunyi deruan angin bagaikan menyapa cuping telinganya. Suasana amat sepi dan mengerikan. Tiada kicauan burung atau haiwan lain yang melata.

Hanya deruan angin dari puncak gunung dan titisan udara lembab bersama awang mendung menyeliputi suasa di puncak gunung itu.
Seketika dia bagaikan terdengar bunyi pintu gerbang dibuka
Namun tidak ada sesiapa pun yang dilihatnya. Apa yang menghairankannya terdapat banyak batu-batu putih bercampur hitam dan berlumut, seperti wajah manusia, kuda dan segala macam peralatan di raja. Malah ada juga saekor dua kuda berhiasan lengkap menjadi kaku tidak beregerak.
Di dalam hati Putra Wira Syakir membaca mentara yang diberi oleh nenek kebayan tua sakti itu. Dia cuba mencari dan meneliti satu persatu bentuk batu-batu sumpahan itu, tidak ada seorang pun sama dengan wajah saudara sulungnya.

Tetiba kelihatan banyak kepala ular yang berbisa keluar dari celah rekahan batu kapur salji itu ingin mematuk dan menerkamnya.
Dengan pantas dia menghulurkan pedang saktinya lantas satu demi satu kepala ular berbisa itu dicantasnya sehingga habis semuanya. Apa yang anih setiap kali kena cantasannya memeggal kepala ular itu semuanya bagaikan deraian batu kecil dan pasir bertaburan bersama debu dan asap panas. Lalu lesap begitu sahaja diterjah angin gunung.

Seketika Keadaan gawat pertrarungan sengit itu hilang, kini kembali tenang, namun Putra Wira Syakir tetap berhati-hati dengan langkah-langkah bergerakan kudanya. Kemudian dia turun dan berjalan kaki melewati keadaan sekeliling seterusnya.

Belum pun sempat kepenatannya hilang, tetiba muncul pula saekor hariamau yang garang dengan tangkas menerkam dan menbyerang nya. Putra Wira Syakir mengelak dan melompat ke kiri dan ke kanan serta beberapa kali melepas tetakan dan lebasan bersama tikaman, tetapi yang anihnya setiap kali sasarannya mengena pedangnya mematul bagaikan tidak memberi kesan.

Setelah dia dapat mencantas harimau garang itu keadaan yang sama juga berulang lagi. Harimau itu tidak kelihatan mati malah hilang semuanya bagaikan deraian batu kecil dan pasir bertaburan bersama debu dan asap panas. Lalu lesap begitu sahaja diterjah angin gunung.

Putra Wira Syakir menjadi hairan melihat keadaan itu, sesekali dia mencabar nenek kebayan tua banyak sakti untuk mencuyl menunjukan diri. Tetiba kelihatan di hadapannya ada saekor Singa yang begitu besar dan tua nampaknya, sedang merenung wajah Putra Wira Syakir tanpa mengejipkan matanya.

BERSAMBUNG.

Hamba Allah berkata...

MATAHAR DIAM

terbitkanlah matahari dari barat
tak mungkin matahari diam
kerana tak dapatkan bulan
malam tak dahulu siang
tak mungkin matahari diam
katakan dalam kalam
takdirkan mereka miliki garis
mungkinkah matahari diam?
jadi matahari bumi rasuk amarah

Hamba Allah
sajak ni bukan aku 100% ayah aku yg tulis apa maksud pun aku tak tahu

Nuri Jaguh berkata...

SECAWAN KOPI

dirimu lebih dari secawan kopi
biar kuanggap kau hanya nira
jiwa ragaku hitam kini dihuni setan
meminta jiwa yang haus
melahap dosa dengan rakus
ku tukar kubenamkan diri dalam dosa
biar menjadi milik yang lain
milik dan kasih-Nya sahaja

Nuri Jaguh
sajak pasrah

Qalam Musoffa berkata...

BERMENUNG

Mungkin sekarang memang
sudah waktu berganti musim
Hari mulai mendung
terus didahului dengan langit kelam
Ada sedikit rasa takut dalam diri
Menjadi tidak berarti apa
disaat hujan hanya bisa diam,
Mungkin merenung
Banyak memori keluar berloncatan
Sejuta kenangan memenuhi
seluruh isi Kepala
Perasaan-perasaan hanya di dapat

Qalam Musoffa
sajak simbolik

Tuan haji Abkam berkata...

BADAI

Sebahagian rasa takut
seperti badai yang menghampiri
Seluruh hidup kadang merasakanperit
Tetapi derita ini entah mengapa
badai menjadi punya makna,
Selalu ada pelangi,
Awan selalu kembali cerah,
kembali memenuhi jalanan.

Tuan Haji Abkam
sajak simbolik kehidupan

Ustaz Omar Shraif berkata...

SAUH KAPAL

Ketika kapal baru mulai berlabuh menuju samudra luas
Baru terlihat hambatan jadi nyata
Keraguan datang silih berganti, sangat cepat sampai akhirnya
sauh kapal menghentikan kelajuannya
Saat ini aku seorang diri
tak berdaya melepas diri
Hempasan ombak kian lama jadi besar
Kapal ini tak kuasa menahan deru mungkin akan luluh terhempas
Aku bisa berpasrah atas kuasanya melihat kapal itu tenggelam
menjadi hening di dalam laut

Ustaz Omar Sharif
sajak simbolik

Bos Kacak berkata...

JALAN KELAM

jalan itu ku lihat dalam
semakin sempit dan curam
haruskan aku berhenti
jadi aku bertanya kepada malaikat
kenapa jalan ini semakin sempit
malaikat diam aku mengeluh lelah
apakah tiada cahaya lagi di hadapan
kerana di depan semakin meredup?
yakinkan pada ku jika aku ragu
terangi jalanku jangan biar redup
aku lelah walau itu hanya mimpi
jadi biarkan aku tidur kembali

Sayembara Muzik
sajak tentang kehidupanku yang semakin lelah

Jalil Janggut berkata...

LUKA MENCINTAIMU

dendam aku torehkan dalam langkahmu
karena aku bukan begitu
aku begini tahukah engkau
tiap malam aku menyanyikan
senyum aku terbitkan
memang kau tak perduli
andai jasad mulai kaku dan membiru
tapi aku peduli jika mu disisi
aku jaga dengan segala mencintai
sejak luka aku mulai mencintaimu

jalil janggut
sajak terkenang semasa remaja dahulu

Geletek Malam berkata...

RAJAWALI DAN NURI

Sebuah sangkar besi
tidak mengubah burung rajawali
menjadi seekor burung nuri
Rajawali di langit
burung nuri hanyadalam sangkar besi
rajawali rasa langit selalu menanti
Langit adalah tempat rajawali
merasa keluasan kebebasan tanpa had
sedangkan nuri hanya dalam sangkar
bernanyi dengan riang hati

Geletek Malam
sajak ni bukan sy pnya ketua atasan yg beri suruh sumbangkan kat sini dia minat sajak cuma tak boleh nak masuk jd di dia minta sy hantarkan sy pun tak pasti apa sajak dia ni?

Tanpa Nama berkata...

PUSINGAN KE2 SAYEMBARA PUISI CITRASA AHLI/ @ P/BLOG OKTOBER 2011

Sajak kepunyaan bapa Hamba Allah yang bertajuk MATAHARI DIAM . Pebgucapannya hanya satu pandangan atau mungkin dailong yang sengaja melucukan cerita.Apa pun dunia telah pun mengakui bila timbul matahari manusia lebih aktif , malah negara jepun mengunakan lambang matahari, ternyata mereka lebih maju dan berjaya. Malah firasat dalam kehidupan warna garang sering membawa kejayaan, berbanding dengan warna lembut seperti putih hijau dan biru muda.Harap maaf usaha lagi lain kali.(TK)

Tanpa Nama berkata...

PUSINGAN KE2 SAYEMBARA PUISI CITRASA AHLI/ @ P/BLOG OKTOBER 2011

Sdra Nuri Jaguh dengan sajaknya bertajuk: SECAWAN KOPI. Penceritaanya bagaikan rasa menyerah pada keadaan yang ditetapkan tuhan gayanya. Munkin ada memori lama agaknya. Kerana kurang kepahaman bisa melakukan apa saja, mengangap sesuatu itu perkara biasa. kini Setelah tersadar rasa kesilapan itu baru ingin pasrah kepadaNya.Diberi peluang untuk layak seterusnya (SM)

Tanpa Nama berkata...

PUSINGAN KE2 SAYEMBARA PUISI CITRASA AHLI DAN P/BLOG OKTOBER 2011
Ustaz Omar Sharif dengan sajak simboliknya bertajuk: SAUH KAPAL. Pengucapannya bunyinya semacam ada sinis disebalik simboliknya itu. Munkin cerita sesuatu gerak kerja yang baru hendak peremula begitu gah diperkatakan, akhirnya dipertengahan pelayaran belum lagi sauh kejap dilabuh, deru ombak memukul kapal. Pasrah saja jikakapal tengelam bersama anak buahnya di laut dalam.,ternyata kerja yang diwar-warkan tidak menjadi barangkali. Layak untuk sayembara seterusnya, (SM)

Tanpa Nama berkata...

PUSINGAN KE2 SAYEMBARA PUISI CITRASA AHLI/ @ P/BLOG OKTOBER 2011
Sajak kepunyaan ketua atasan oleh Sdra Geletek Malam bertajuk: RAJAWALI DAN NURI. pengucapannya menarik. Apa pun Penceritaannya mengambarkan dua burung yang berbeza, sama seperti semut dan gajah. Tetapi kebenaran bisa berlaku , bila semut yang kecil bisa masuk ke telinga gajah yang besar dan angkuh itu. Dia akan memekek dan mengelupur. Begitulah keadaannya dengan durian dan timun, jika durian telah menjadi tempoyah, timun akan mencecahnya sama seperti sambal belacan. Harap maaf usaha lagi lain kali (TK)

Tanpa Nama berkata...

PUSINGAN KE2 SAYEMBARA PUISI CITRASA AHLI/ @ P/BLOG OKTOBER 2011
Sajak Aruah Sayembara Muzik yang diutarakan oleh sahabat lamanya Bos Kacak dengan tajuk: JALAN KELAM. Pengucapannya amat menyayat hati, Dia terasa seolah-olah perjalanannya hamper tamat. Jalan yang dilihat dalam, kelam redup dan sempit , Dirinya juga terasa lelah, malah sang malaikat juga engan menjawab, ternyata mimpi yang dialaminya benar untuk dia tidur buat selamanya. Layak diberi laluan sayembara seterusnya (SM)

Qalam Mutiara berkata...

PUSINGAN KE2 SAYEMBARA PUISI CITRASA AHLI/ @ P/BLOG OKTOBER 2011

Tuan Haji Abkam dengan sajak simboliknya bertajuk BADAI .Pengucapannya terasa bagai mengambarkan satu suasana yang ngeri dan mengerunkan pada dasarnya. Tertapi ternyata pada hakikatnya keadaan itu cuma sementara atau omong kosong. Sama seperti paluan gendang kosong, atau guruh dilangit, tetiba hujan tidak jadi. Langit kembali cerah. Sinar cahaya kembali menerangi jalan kehidupan. Layak untuk sayembara seterusnya (SM)

Qalam Mutiara berkata...

PUSINGAN KE2 SAYEMBARA PUISI CITRASA AHLI/ @ P/BLOG OKTOBER 2011


Sdra Jalil Janggut dengan saja lamanya bertajuk LUKA MENCINTAIMU. Pengucapannya mengambarkan kisah waktu muda. Al maklumlah orang muda punya biasa.waktu tengah bergetah. Biasanya begitulah tidak dapat tenguk orang rumahnya pun jadi. Itu kira sikit punya hebat penyakit cinta. dulukala Apa pun cuba ketengahkan isu semasa yang banyak bahannya dalam akhbar2 tempatan dan berita tv hal ehwal cereita terkini.Harap maaf usaha lagi lain kali. (TK)

Qalam Mutiara berkata...

PUSINGAN KE2 SAYEMBARA PUISI CITRASA AHLI/ @ P/BLOG OKTOBER 2011

Sdra Qalam Musoffa dengan sajak BERMENUNG tema simbolik pengucapannya lebih kuranbg sama dengan jalil janggut kisah memori juga. Pun dikira kena penyakit jiwa2 juga nampaknya . Sampaikan kepala naik berat kerana terlalu banyak simpan kenangan agaknya. Sajak pada permulaannya bagus penysunan ayat, bilka diakhirnya agak longer isi penutupnya. Harap maaf dan usaha lagi lain kali. (TK)

Harimau Berantai berkata...

hehehe x sangka qalam dpt thu sajak aku ni psl nak dpt anak

Salam berkata...

bini ko dh mengandung ke harimau berantai berapa bulan?

Siti Hajar berkata...

wah! mcm cerita narnia plak dia tgk smua jd batu

Pak Hussin berkata...

kalau buat filem box office cerita en nuri ni

Anis Syahila berkata...

kalau cerpen en nuri buat filem bru la boleh dpt 40juta bukan mcm doktor yg perasan bagus tu

Saizul Maizav berkata...

byk haiwan je syakir jmpa mana nenek kebayan tu?

Penyair Agung berkata...

mcm cerita fantaghiro je en nuri tulis ni

Kembara Budiman berkata...

semua jdi debu plak ke?

Abang berkata...

aik! bila kena cantas smua jdi pasir?

Olie Pajutdy berkata...

makin menarik cerita en nuri ni

Emily Osman berkata...

harimau,ular singa lps ni apa plak?

Salina berkata...

mcm2 bianatang dia jmpa smua gerun2