MEMORI
SAMPAN PENAMBANG
Kenyalang!
Dibumimu aku mengkagumi
Tentang sebuah kisah yang aku rakamkan
Penderitaan seorang Pendayung Sampan Penambang
Dulu pergi dan balik menyemberang sungaimu hanya 20 sen seorang penumpang.
Nostalgiaku
Ingin menyanyikan lagumu
Iramanya masih kental teringat di hatiku
Waktu aku menaiki salah seorang Sampan Penambang
Pak cik tua masih mampu berdayung menongkah arus menumpahkan keringatnya
Bunyinya
!
Bur Berdebur Bar bedebar
Bunyinya dayung sampan Penambang
Tin berdeting bunyinya siling jatuh berdering bunyi terinting
Di sungai suami mengemis di rumah isteri menangis menanti suami penuh debaran
Sesuap
nasi
Setitik keringat mengalir[D1]
mengharap reziki bayaran penambang
Pak Cik tua berjiwa perkasa menagih rezeki pagi dan petang
Demi keluarga isteri tersayang menjaga anak jangan terus dicengkam kelaparan.
Oleh
Nuri manja
Catatan jam 4.30 petang
28/2/2021 ahad hujung minggu.
Dibumimu aku mengkagumi
Tentang sebuah kisah yang aku rakamkan
Penderitaan seorang Pendayung Sampan Penambang
Dulu pergi dan balik menyemberang sungaimu hanya 20 sen seorang penumpang.
Ingin menyanyikan lagumu
Iramanya masih kental teringat di hatiku
Waktu aku menaiki salah seorang Sampan Penambang
Pak cik tua masih mampu berdayung menongkah arus menumpahkan keringatnya
Bur Berdebur Bar bedebar
Bunyinya dayung sampan Penambang
Tin berdeting bunyinya siling jatuh berdering bunyi terinting
Di sungai suami mengemis di rumah isteri menangis menanti suami penuh debaran
Setitik keringat mengalir[D1]
mengharap reziki bayaran penambang
Pak Cik tua berjiwa perkasa menagih rezeki pagi dan petang
Demi keluarga isteri tersayang menjaga anak jangan terus dicengkam kelaparan.
Catatan jam 4.30 petang
28/2/2021 ahad hujung minggu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan