Ahad, 10 Februari 2013

.MENAPAK LANGKAH (2)


 
 Sayembara puisi maha tempat ke dua
 
Kami yang menapak langkah
penuh kotoran dan kegelapan
tersesat terhina tetapi mengharapkan
ada tangan menggapai jejak ini
kami coba mengetuk hati mereka
supaya beri kami tempat berpijak
agar langkah kami tak terhenti
sebagai generasi penerus bangsa
Bukan hormat kami harapkan
hanya sekedar ingin tahu
langkah kami masih tersusun
walau tangan kami masih gementar

Oleh: Pendekar Waja
sajak perjuangan tanah air
ketika tengah melatih komando baru dalam hutan pahang 30.12.2012/8 Januari 2013 4:21 PTG


3 ulasan:

nurimanja49@gmail.com berkata...

PUSINGAN KEEMPAT SAYEMBARA PUISI MAHA BLOG CITRANURI TAHUN 2012

UNTUK AHLI DAN PENJAGA BLOG FINAL PENENTUAN.

Sdra Pendekar Waja Thaniah! Layak lagi melangkah ke pusingan penentuan dengan sajaknya yang bertajuk: MENAPAK LANGKAH Thema sajak perjuangan tanah air nampaknya. Pengucapannya bersahaja dan penuh bersemangat namun punya artinya yang tersendiri Mesejnya menyentuh tentang bagaimana semangat juang pasukan tentera khas melaksanakan tugas untuk negara, walaupun kedangkala dipelekehkan pihak tertentu, maka amatlah mendukacitakan jika keamanan Negara yang mereka jaga tidak dinilai dengan sepenuhnya. Bukanlah mengharap pujian dan sanjungan, cukuplah sekadar berterima kasih. Cuma andaian Apa pun anda layak terpilih untuk sayembara puisi maha tempat ke dua. (2)

nurimanja49@gmail.com berkata...


blog citrasara nurimanja,



Aku,Dia dan Sesuatu -
Citra Rasa

Info
Username: Nurimanja
Description: Dunia ini tanpa sempadan, di hujung jari kita layari, jika hidup tiada pedoman, bagai belayar di laut mati.
URL: http://nurimanja.blogspot.com
Category: Blogger
Member Since: 2009-10-13

Average Rating: 5 / 5
Number of Ratings: 1


nurimanja49@gmail.com berkata...

Sheikh Al Habib berkata...
ENGKAULAH RAJA DRAMA

engkaulah king
di sisimu adalah queen
engkaulah raja
permainan ini engkau yang punya

engkaulah tangan yang di atas
menggerakkan boneka yang di bawah
kadangkala tali itu tersimpul
kadangkala lidahmu tersasul

di depanmu itu askar upahan
di ikat bagai anjing kelaparan
menjadi perisai pertahankan diri
ada kala memakan diri sendiri

engkau menunggang kambing hitam
angkat sembahmu kepada raja katak
demi memusnahkan lawan
kau sanggup korbankan kawan

engkaulah raja drama yang sebenar
lidahmu bercabang lima
topengmu persisi muka pendekar
sepuluh katamu tiada satupun benar


Sheikh Al Habib
ketika pemimpin Pas
berceramah di masjid ana